Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, enam kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,42 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang dan Madiun masing-masing sebesar 0,11 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, sepuluh kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok sisanya mengalami deflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah yaitu kelompok pendidikan sebesar 0,82 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,70 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,30 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan kelompok transportasi masing-masing sebesar 0,09 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,04 persen, kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,02 persen serta dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah yaitu sebesar kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,01 persenTingkat inflasi tahun kalender Juli 2021 sebesar 1,06 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2021 terhadap Juli 2020) sebesar 1,65 persen.