Pada bulan Maret 2021, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur mencapai 4.572,73 ribu jiwa (11,40 persen), berkurang sebesar 13,24 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi September 2020 yang sebesar 4.585,97 ribu jiwa (11,46 persen).
Persentase penduduk miskin pada Maret 2021, menurun 0,06 persen poin terhadap September 2020. Pada wilayah perkotaan, persentase penduduk miskin meningkat 0,01 persen poin, dari 8,37 persen pada bulan September 2020 menjadi 8,38 persen pada Maret 2021. Sementara persentase penduduk miskin di perdesaan pada September 2020 sebesar 15,16 persen, turun menjadi 15,05 persen pada Maret 2021 (menurun 0,11 persen poin).Selama periode September 2020 - Maret 2021, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 20,09 ribu jiwa (dari 1.820,13 ribu jiwa pada September 2020 menjadi 1.840,21 ribu jiwa pada Maret 2021). Sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 33,32 ribu jiwa (dari 2.765,84 ribu jiwa pada September 2020 menjadi 2.732,51 ribu jiwa pada Maret 2021).Komoditi makanan pada Maret 2021, memiliki peran 75,19 persen terhadap Garis Kemiskinan, meningkat dibandingkan dengan kondisi September 2020 yang peranannya sebesar 75,00 persen.Beberapa komoditas makanan pada Maret 2021 yang memberikan kontribusi cukup besar pada Garis Kemiskinan makanan, baik di wilayah perdesaan maupun perkotaan yaitu beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, cabe rawit, gula pasir, tempe, tahu, bawang merah, dan mie instan.Rata-rata jumlah anggota rumah tangga miskin mengalami penurunan dari 4,30 jiwa pada September 2020 menjadi 4,03 jiwa pada Maret 2021.