Konsep
Mendengarkan
radio adalah
kegiatan meluangkan waktu dan perhatian untuk mendengarkan atau mengikuti
siaran radio dari salah satu atau beberapa acara yang disajikan.
Membaca
Surat Kabar/Majalah adalah pernah membaca setidak-tidaknya satu artikel di
surat kabar atau majalah dan biasanya mengetahui/mengerti isi artikel tersebut.
Menonton
Televisi adalah
kegiatan meluangkan waktu dan perhatian untuk menonton salah satu atau beberapa
acara yang disajikan dalam televisi sehingga mengerti dan menikmatinya
Olahraga adalah
kegiatan seseorang dengan sengaja meluangkan waktunya untuk melakukan satu atau
lebih kegiatan fisik secara teratur (gerak badan dengan gerakan-gerakan
tertentu atau dengan macam-macam permainan seperti senam, atletik, tenis meja,
voli, sepak bola, dsb).
Anak balita
telantar :
Adalah seorang anak berusia 5 (lima)
tahun ke bawah yang ditelantarkan orang tuanya dan/atau berada di dalam
keluarga tidak mampu oleh orang tua/keluarga yang tidak memberikan pengasuhan,
perawatan, pembinaan dan perlindungan bagi anak sehingga hak-hak dasarnya
semakin tidak terpenuhi serta anak dieksploitasi untuk tujuan tertentu.
Kriteria:
- terlantar/ tanpa asuhan yang
layak;
- berasal dari keluarga sangat
miskin / miskin;
- kehilangan hak asuh dari
orangtua/ keluarga;
- Anak balita yang mengalami
perlakuan salah dan diterlantarkan oleh orang tua/keluarga;
- Anak balita yang dieksploitasi
secara ekonomi seperti anak balita yang disalahgunakan orang tua menjadi
pengemis di jalanan; dan
- Anak balita yang menderita gizi
buruk atau kurang.
Dalam pengolahan yang diambil dari
data susenas pendekatan yang digunakan untuk menghitung balita terlantar adalah
:
1. Tidak pernah diberi Air Susu Ibu
(ASI)
2. Tidak mempunyai Bapak dan ibu
kandung lagi
3. Makan makanan pokok kurang dari 14 kali
dalam seminggu
4. Makan lauk pauk berprotein tinggi (nabati atau hewani); nabati ≤ 3
kali, hewani ≤ 2 kali atau kombinasi 4,2 dalam seminggu
Note: Kriteria 3 dan 4 tidak berlaku bagi penduduk
usia 0-1 tahun
5. Ibu balita yang bertanggung jawab terhadap anak ini
bekerja selama seminggu terakhir
6. Bila balita sakit tidak diobati
7. Anak dititipkan/diasuh oleh orang
lain (tetangga, lainnya atau ditinggal
sendiri)
selama seminggu terakhir
Syarat: > 2 kriteria terpenuhi
Anak
terlantar
Adalah seorang anak berusia 6 (enam)
tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun, meliputi anak yang mengalami
perlakuan salah dan ditelantarkan oleh orang tua/keluarga atau anak kehilangan
hak asuh dari orang tua/keluarga.
Kriteria :
a. berasal dari keluarga fakir miskin;
b. anak yang
dilalaikan oleh orang tuanya; dan
c. anak yang tidak terpenuhi
kebutuhan dasarnya.
Dalam pengolahan yang diambil
dari data susenas pendekatan yang digunakan untuk menghitung anak terlantar adalah
:
1.
Tidak/belum pernah sekolah atau tdk sekolah lagi dan tidak tamat
pendidikan dasar (wajar 9 tahun), sesuaikan dengan umur
2. Makan
makanan pokok kurang dari 14 kali dalam seminggu
3. Makan
lauk pauk berprotein tinggi (nabati atau hewani); nabati ≤ 3 kali, hewani ≤ 2
kali atau kombinasi 4,2 dalam seminggu
4. Memiliki
pakaian kurang dari 4 stel
5. Tidak
mempunyai tempat tetap untuk tidur (BV R7a=2 atau R7a=1, R7b=2 atau
R7a=1, R7b=1 dan R7c=1)
6. Bila sakit
tidak di obati
7. Yatim
piatu atau bapak kandung bukan art (BIV kol(12)=3 dan kol (13)=3 atau kol (12)
Bpk=2 atau 3)
8.
Bekerja/membantu memperoleh penghasilan (penduduk < 15 tahun)
Syarat: > 2 kriteria terpenuhi
Anak dengan
Kedisabilitasan (ADK)
Seseorang yang belum berusia 18
(delapan belas) tahun yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan
fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang terdiri dari
anak dengan disabilitas fisik, anak dengan disabilitas mental dan anak dengan
disabilitas fisik dan mental.
Kriteria :
a. Anak dengan disabilitas fisik : tubuh, netra, rungu
wicara
b. Anak dengan disabilitas mental : mental retardasi
dan eks psikotik
c. Anak dengan disabilitas fisik dan mental/disabilitas
ganda
d. Tidak mampu melaksanakan kehidupan sehari-hari.
Dalam pengolahan yang diambil
dari data susenas pendekatan yang digunakan untuk menghitung kedisabilitasan
anak adalah :
Setiap anak (0-17 th) yang mempunyai kelainan fisik
dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan
rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya,
yang terdiri dari penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental dan
penyandang cacat fisik dan mental.
Lanjut usia
telantar
Seseorang yang berusia 60 (enam puluh) tahun atau
lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.
Kriteria :
a.
tidak terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang,
pangan, dan papan; dan
b.
terlantar secara psikis, dan sosial.
Dalam pengolahan yang diambil
dari data susenas pendekatan yang digunakan untuk menghitung lanjut usia
terlantar adalah :
1. Tidak
pernah sekolah atau tidak tamat SD
2. Makan
makanan pokok kurang dari 14 kali dalam seminggu
3. Makan
lauk pauk berprotein tinggi (nabati atau hewani); nabati ≤ 3 kali, hewani ≤ 2
kali atau kombinasi 4,2 dalam seminggu
4. Memiliki
pakaian kurang dari 4 stel
5. Tidak
mempunyai tempat tetap untuk tidur (BV R7a=2 atau R7a=1, 7b=2 atau
R7a=1, R7b=1 dan R7c=1)
6. Bila sakit
tidak di obati
7. Bekerja
> 35 jam seminggu
Syarat: > 2 kriteria terpenuhi
Penyandang
disabilitas
Mereka yang memiliki keterbatasan
fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika
berhadapan dengan berbagai hambatan hal ini dapat mengalami partisipasi penuh
dan efektif mereka dalam masyarakat berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.
Kriteria :
a.
mengalami hambatan untuk melakukan suatu aktifitas
sehari-hari;
b.
mengalami hambatan dalam bekerja sehari-hari;
c.
tidak mampu memecahkan masalah secara memadai;
d.
penyandang disabilitas fisik : tubuh, netra, rungu
wicara;
e.
penyandang disabilitas mental : mental retardasi dan
eks psikotik; dan
f.
penyandang disabilitas fisik dan mental/disabilitas
ganda.
Dalam pengolahan yang diambil dari data susenas
pendekatan yang digunakan untuk menghitung penyandang disabilitas adalah :
Setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau
mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan
baginya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya, yang terdiri dari
penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental dan penyandang cacat fisik dan
mental.
Metodologi
Indikator sosial budaya bersumber dari Susenas modul Sosial Budaya dan
Pendidikan yang dilakukan pada tahun 2012.
Pelaksanaan Susenas Modul Sosial Budaya pada bulan September 2012. Jumlah sampel sebanayak 7490 rumahtangga
sehingga data yang dihasilkan hanya estimasi tingkat Provinsi saja.
Data
yang dikumpulkan dalam Susenas Modul Sosial Budaya dan Pendidikan (Daftar VSEN12.MSBP)
meliputi:
a.
Keterangan anggota rumah
tangga (art) yang mencakup nama art, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis
kelamin, umur, status perkawinan, partisipasi sekolah, bulan dan tahun
kelahiran, gangguan fungsi/keterbatasan/disabilitas
(cacat), serta keberadaan bapak dan ibu kandung;
b.
Keterangan art untuk
semua umur mencakup keterangan art yang mengalami gangguan
fungsi/keterbatasan/disabilitas (cacat), penyebab utama disabilitas (cacat)
yang terberat, jenis alat bantu/sarana yang digunakan dari disabilitas (cacat)
terberat, akses penyandang disabilitas terhadap fasilitas umum, keikutsertaan
dalam rehabilitasi penyandang disabilitas (cacat) selama setahun terakhir,
keluhan kesehatan, kepemilikan pakaian, frekuensi makan makanan pokok, makan
sayuran, makan buah-buahan, makan lauk pauk berprotein tinggi (nabati dan
hewani), dan ketersediaan tempat tetap untuk tidur;
c.
Keterangan art berumur
0-4 tahun yang mencakup kepada siapa anak usia 0-4 tahun dititipkan bila ibu
atau yang bertanggung jawab terhadap anak tersebut bekerja di luar rumah;
d.
Keterangan art berumur 5
tahun ke atas mencakup kegiatan menonton televisi, mendengarkan radio,
kebiasaan membaca, keikutsertaan dalam kursus, olahraga, kebiasaan merokok,
kunjungan ke museum/situs peninggalan sejarah, menonton/melakukan pertunjukan
kesenian/pameran dan pengeluaran untuk
menonton;
e.
Keterangan art berumur
5-17 tahun dan belum kawin mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama
orang tua/wali, meliputi menonton TV, akses internet, makan, bermain/rekreasi,
belajar, sembahyang/mengaji/berdoa, diskusi, mengurus rumah tangga dan membantu
menambah penghasilan;
f.
Keterangan art berumur 5
tahun ke atas yang masih sekolah mencakup jenjang pendidikan dan program studi
yang sedang diduduki, penerimaan BOS oleh sekolah, pengadaan program tabungan
pelajar di sekolah, penyelenggara pendidikan, jarak terdekat yang rutin
ditempuh ke sekolah, lama perjalanan ke sekolah, sarana transportasi rutin ke
sekolah, biaya transportasi ke sekolah, uang saku, perolehan beasiswa/bantuan
pendidikan, sumber beasiswa/bantuan pendidikan, penggunaan uang
beasiswa/bantuan pendidikan, biaya pendaftaran, biaya pendidikan, dan akses
internet sebagai penunjang tugas sekolah;
g.
Keterangan art berumur
10 tahun ke atas yang mencakup pengetahuan tentang proklamasi kemerdekaan RI
dan keikutsertaan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan;
h.
Keterangan art berumur 17 tahun ke atas yang
mencakup keanggotaan partai politik;
i.
Keterangan modal sosial
yang mencakup sikap percaya dan solidaritas, kelompok dan jejaring informal
dilingkungan tempat tinggal, gotong royong dan kerjasama, keeratan sosial dan
kebersamaan, informasi dan komunikasi, serta pemberdayaan dan aksi politik ;
j.
Keterangan kebahagiaan
yang mencakup kehidupan yang dirasakan saat ini, kesehatan, ekonomi, kehidupan
keluarga, perasaan aman, cemas, sikap memaafkan dan lainnya;
k.
Keterangan sosial
ekonomi lainnya yang mencakup pembelian surat kabar/majalah/tabloid,
pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat, bina keluarga balita, keterlibatan dalam
upacara adat, bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, kerabat yang
sekolah di luar negeri, gender yang lebih diutamakan di keluarga dalam berbagai
aspek kehidupan, dan ketersediaan fasilitas dan penggunaan ledeng meteran,
sumur bor/pompa, sumur terlindung dalam rumah tangga.